Makalah Besaran dan Sistem Satuan
Posted by Unknown on 22.20 with 3 comments
DISUSUN
UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS
MATA
KULIAH FISIKA DASAR
DISUSUN OLEH:
ABET BETA SIRAIS
FIKRAN ZULFIKAR
SITI YULIANTI
TEKNIK INFORMATIKA 2
STIKOM POLTEK
CIREBON
Jl. Brigjend
Darsono No. 33 Cirebon 45153 ' 0231 486475
Email:
informasi@stikompoltek.ac.id
Website: www.stikompoltek.ac.id
KATA PENGANTAR................................................................... ………… i
DAFTAR ISI................................................................................... ………… ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................... ………… 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... ………… 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. ……….... 1
1.3 Tujuan .................................................................................... ………… 1
BAB III. PEMBAHASAN .............................................................. ………… 2
A. Besaran ................................................................................... ………… 2
B. Dimensi ................................................................................... ………… 6
C. Satuan Sistem Internasional .................................................... ………… 6
D. Satuan ...................................................................................... ………… 7
E. Angka Penting .......................................................................... ………… 10
BAB IV. PENUTUP........................................................................ ……….. 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................. ……….. 12
3.2 Saran ....................................................................................... ……
KATA PENGANTAR................................................................... ………… i
DAFTAR ISI................................................................................... ………… ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................... ………… 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... ………… 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. ……….... 1
1.3 Tujuan .................................................................................... ………… 1
BAB III. PEMBAHASAN .............................................................. ………… 2
A. Besaran ................................................................................... ………… 2
B. Dimensi ................................................................................... ………… 6
C. Satuan Sistem Internasional .................................................... ………… 6
D. Satuan ...................................................................................... ………… 7
E. Angka Penting .......................................................................... ………… 10
BAB IV. PENUTUP........................................................................ ……….. 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................. ……….. 12
3.2 Saran ....................................................................................... ……
Nama
|
Dituliskan dalam
satuan SI lainnya |
Dituliskan dalam
satuan dasar SI |
||
rad
|
m·m−1
|
|||
sr
|
m2·m−2
|
|||
Hz
|
s−1
|
|||
N
|
kg·m·s−2
|
|||
Pa
|
N/m2
|
kg·m−1·s−2
|
||
J
|
N·m
|
kg·m2·s−2
|
||
W
|
J/s
|
kg·m2·s−3
|
||
C
|
s·A
|
|||
V
|
W/A
|
kg·m2·s−3·A−1
|
||
F
|
C/V
|
kg−1·m−2·s4·A2
|
||
Ω
|
V/A
|
kg·m2·s−3·A−2
|
||
S
|
A/V
|
kg−1·m−2·s3·A2
|
||
Wb
|
V·s
|
kg·m2·s−2·A−1
|
||
T
|
Wb/m2
|
kg·s−2·A−1
|
||
H
|
Wb/A
|
kg·m2·s−2·A−2
|
||
°C
|
temperatur relatif terhadap 273.15 K
|
K
|
||
lm
|
cd·sr
|
cd
|
||
lx
|
lm/m2
|
m−2·cd
|
||
Bq
|
radioaktivitas (peluruhan per satuan waktu)
|
s−1
|
||
Gy
|
J/kg
|
m2·s−2
|
||
Sv
|
J/kg
|
m2·s−2
|
||
kat
|
mol·s−1
|
|||
Besaran Pokok
|
Satuan MKS
|
Satuan CGS
|
Massa
|
kilogram (kg)
|
gram (g)
|
Panjang
|
meter (m)
|
centimeter (cm)
|
Waktu
|
sekon (s)
|
sekon (s)
|
Kuat Arus
|
ampere (A)
|
statampere (statA)
|
Suhu
|
kelvin (K)
|
kelvin (K)
|
Intensitas Cahaya
|
candela (Cd)
|
candela (Cd)
|
Jumlah Zat
|
kilomole (mol)
|
mol
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Fisika Dasar sampai selesai.
Saya
menyadari bahwa tulisan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat menginginkan masukan dan saran dari bapak, selaku dosen
Mata Kuliah Fisika Dasar, demi penyempurnaan tugas ini ke arah yang lebih baik
lagi.
Pada kesempatan ini juga, Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada
bapak dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tulisan
ini.
Akhirnya saya berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca
lainnya dalam proses pembelajaran dikemudian hari.
Cirebon, 15 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sifat-sifat
dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda, massa
benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran. Pada
sebuah buku, Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter
disebut satuan dari besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram;
kilogram disebut satuan dari besaran massa. Jadi satuan selalu mengikuti
besaran, tidak pernah mendahuluinya.
Dimasyarakat
kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak baku, misalnya
satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena
tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Oleh karena
alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran yaitu
General Conference on Weights and Measures of the International Academy of
Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang
disebut sebagai besaran pokok.
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa
yang dimaksud besaran ?
3. Bagaimana
dimensi dalam besaran pokok dan besaran turunan ?
4. Bagaimana
sisten satuan Internasional ?
5. Apa
yang dimaksud satuan ?
6. Apa
yang dimaksud angka penting ?
1.2 Tujuan
·
Mahasiswa dapat menetukan besaran –
besaran dalam fisika, baik besaran dasar
dan besaran turunan.
·
Mahasiswa dapat menuliskan dimensi dari
besaran dasar dan besaran turunan.
·
Mahasiswa dapat menentukan satuan dari
setiap besaran fisika, baik besaran dasar maupun besaran turunan.
·
Mahasiswa Dapat menggunakan aturan angka
penting dalam perhitungan hasil pengukuran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
BESARAN
Besaran
adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang
memiliki satuan.
Dari
pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai
besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
1.
dapat diukur atau dihitung
2.
dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3.
mempunyai satuan
Bila
ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak
dapat dikatakan sebagai besaran.
Besaran
berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
1.
Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh
dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa
merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2.
Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal
ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator.
Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Dalam
fisika besaran ada dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
a.
Besaran
Pokok
Besaran
pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.
Besaran
pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s),
Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol).
Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran
langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih
dahulu.
1. Panjang
Satuan Panjang = Meter (M)
Meter
pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara
sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi
menjadi 3 batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui
bahwa pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960
standar ini ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan sebagai jarak yang
ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458 detik
2. Waktu
Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan
waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun karena
rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747
dari tahun 1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang
waktu dari 9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom
cesium – 133 pada ground state.
3. Massa
Satuan Massa = Kilogram (kg)
pada
1799, kilogram didefinisikan sebagai massa
air
pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian
ditemukan bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik,
sehingga standar ini ditinggalkan pada 1889.
Kilogram
didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan
10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya
satuan standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan
ketelitian mencapai 1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga
ketidakmurnian pada logam menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion
setiap tahunnya.
4. Arus listrik
Satuan
Arus Listrik = Ampere (A)
Saat
arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di
sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik
dua kabel yang berarus listrik.
1
ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan
panjang tak terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan,
ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x
107 newton per meter.
5. Suhu atau Temperature
Satuan
Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K)
Definisi
dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel
air (suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16
kelvin, kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin
didefiniskan sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel air.
6. Jumlah Zat
satuan
Jumlah Zat = Mol (Mol)
mol
adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari
“gram-molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak
atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat
elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau
partikel lain.
Kita
dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12.
bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023
7. Intensitas
Cahaya
satuan
Intensitas Cahaya = Candela (C)
Satuan
intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness (keterangan) dari
suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar.
Standar yang digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna),
biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan
untuk mengukur panas yang ditimbulkan saat cahaya tersebut diserap.1 candela
adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan, dari suatu sumber yang
memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 per detik, dan
memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt per
steradian.
Berikut
ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi :
1. Sudut Datar
Satuannya
Radian
2. Sudut Ruang
Satuannya
Steradian
b.
Besaran
Turunan
Besaran
turunan adalah besaran yang satuannya
diturunkan dari besaran pokok. Jika suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran
pokok , satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran
pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan
pembagian besaran pokok. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain :
diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih
dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Dimensi
Definisi
Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan
besaran pokok dengan menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan
dalam kurung siku.
Contoh
: Dimensi dari besaran pokok panjang
dengan satuan meter adalah [L], dimensi
dari besaran pokok Massa dengan satuan kg adalah [M]. Untuk menuliskan dimensi
dari besaran turunan dapat anda lihat
sebagai berikut :
a) Massa
jenis ((ρ) memiliki satuan kg/m³ dengan
dimensi = [M]/[L]³ ditulis [M][L]-³
b) Kecepatan
(v) adalah perubahan posisi benda
(perpindahan) tiap satuan waktu mempunyai satuan m/s dengan dimensi =
L/T ditulis LT-¹
c) Percepatan
(a) adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu, mempunyai satuan m/s² dengan
dimensi = L/T² ditulis LT-²
Kegunaan
Dimensi :
1. Membuktikan
dua besaran fisis setara atau tidak.
2. Menentukan
persamaan yang pasti salah atau mungkin benar..
3. Menurunkan
persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan
besaran-besaran fisis lainnya diketahui
Sistem Satuan
Internasional
Sistem
Satuan Internasional (nama aslinya dalam bahasa Perancis: Système International
d'Unités atau SI) adalah bentuk modern dari sistem metrik dan saat ini menjadi
sistem pengukuran yang paling umum digunakan. Sistem ini terdiri dari sebuah
sistem satuan pengukuran yang koheren terdiri dari 7 satuan dasar. Sistem ini
mendefinisikan 22 satuan, dan lebih banyak lagi satuan turunan. Sistem ini juga
memunculkan satu set terdiri dari 20 prefiks pada nama dan simbol satuan yang
dapat digunakan untuk perkalian dan pembagian satuan.
Sistem
ini dipulikasikan pada tahun 1960 sebagai hasil dari inisiatif yang dimulai
tahun 1948. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang
(meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). SI ditujukan menjadi sistem
yang berkembang, maka prefiks dan satuan dibuat dan definisi satuan
dimodifikasi melalui persetujuan internasional seiring teknologi pengukuran
berkembang dan presisi pengukuran meningkat. Konferensi Umum tentang Berat dan
Pengukuran (General Conferences on Weights and Measures, CGPM) ke-24 dan 25
tahun 2011 and 2014, misalnya, mendiskusikan proposal untuk mengubah definisi kilogram,
menghubungkannya ke invarian alam daripada massa sebuah artefak, sehingga
memastikan stabilitas jangka panjang.
Dalam
sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain
itu, dalam sistem SI terdapat standar awalan-awalan (prefix) yang dapat
digunakan untuk penggandaan atau menurunkan satuan-satuan yang lain.
B.
SATUAN
Satuan
adalah sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda
mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai
satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya
(F) mempunyai satuan Newton dan Berat(w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini
kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan
gaya.
Satuan yang diturunkan dari satuan
dasar SI
a.
Satuan Baku
Satuan
baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter,
kilogram, dan detik.
Sistem
satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2.
Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
Tabel
Satuan Baku
b.
Satuan Tidak Baku
Satuan
tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya
digunakan pada suatu wilayah tertentu.
Contoh:
depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
Angka Penting
Dalam
kegiatan mengukur dengan menggunakan alat ukur seperti jangka sorong misalnya,
anda tentu akan memperoleh hasil pengukuran berupa angka-angka. Sebagai contoh,
saat anda mengukur diameter tabung, anda mempeoleh angka 3,24 cm. Maka angka 3 dan 2 merupakan angka pasti dan
angka 4 merupakan angka taksiran sesuai ketelitian alat ukur. Angka pasti atau
eksak merupakan angka hasil pengukuran yang tidak diragukan nilainya. Angka
taksiran merupakan angka hasil pengukuran yang masih diragukan nilainya. Semua
angka hasil pengukuran merupakan Angka Penting. Jadi Angka penting terdiri dari
angka pasti yang terbaca pada skala alat ukur dan angka taksiran ( perkiraan)
yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan. Oleh karena
itu, jumlah angka penting hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan
Mistar, jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup tentunya akan berbeda, sesuai
dengan tingkat ketelitian masing-masing alat ukur tersebut.
Aturan
menentukan jumlah Angka Penting
1.
Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : hasil pengukuran panjang pensil adalah 21,4 cm. maka jumlah
angka pentingnya memiliki 3 angka penting
2.
Semua angka nol yang terletak diantara
bukan angka nol, adalah angka penting. Contoh : Hasil menimbang sebuah
mangga, adalah 507,09 gram. Jumlah angka
pentingnya adalah 5 angka penting.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Besaran
adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang
memiliki satuan. Dari pengertian tersebut , jadi besaran dan satuan mempunyai
keterkaitan. Sedangkan satuan diartikan sebagai pembanding dalam suatu
pengukuran besaran. Selain mempunyai keterkaitan dengan satuan, besaran juga
mempunyai keterkaitan dengan dimens. Karena dimensi diartikan cara untuk
menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan
menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku. Angka
penting merupakan semua angka hasil pengukuran .
3.2
Saran
Kita
harus mempelajari besaran dan sistem satuan karena tanpa kita sadari besaran
dan sistem satuan tersebut ada dalam kehidupan kita sehari-hari, jadi kita
dapat mengaplikasikannya dalam kegitan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Categories: Makalah Besaran dan Satuan
Makasih kaka
BalasHapussama-sama Ade :v
Hapusmantap
BalasHapus